Ratusan komunitas penghayat kepercayaan atau agama leluhur telah mengalami sejarah panjang diskriminasi. Setelah Mahkamah Konstitusi pada 2017 membatalkan aturan pengosongan kolom agama di kartu identitas, ada kemajuan berarti dalam pengakuan hak yang setara terhadap komunitas penghayat. Namun, sejumlah tantangan masih tersisa. Komunitas Perjalanan di Jawa Barat dan komunitas Marapu di Nusa Tenggara Timur mengisahkannya dalam film ini.

“Atas Nama Percaya” (36 menit) adalah film pertama dari seri “Indonesian Pluralities”, kerja kolaborasi antara Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) UGM, WatchdoC Documentary, dan Pardee School of Global Studies, Boston University; dengan dukungan dari the Henry Luce Foundation.

Film ini bermisi menjadi materi edukasi, baik untuk perguruan tinggi maupun sekolah menengah. Untuk memperkaya diskusi, ada bacaan pendamping film di sini.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *