Sebagai pemungkas dari Indonesian Pluralities series, film “Beragam Setara” mengajak kita untuk kembali melihat Indonesia dari sisi yang berbeda: tidak sebatas euforia atas keberagaman ini, tetapi juga memahami potensi, problematika, dan kontestasi di dalamnya.
FILM
Tiga Suara (INA)
Film Tiga Suara mengangkat tiga suara perempuan muslim dari tiga organisasi keagamaan berbeda yang mewakili ragam perspektif tentang isu perempuan, salah satunya tentang RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS), yang kini menjadi RUU Tindak Pidana Kejahatan Seksual (TPKS).
Agama dalam Karantina (INA)
Berbagai komunitas agama merespon pandemi dengan beragam cara, dari menolak pembatasan, beradaptasi dengan keadaan, hingga respon yang bersifat apokaliptik. Di sisi lain, solidaritas sosial dari komunitas agama dan lintas agama muncul untuk menghadapi situasi ini. Pertanyaannya kemudian, bagaimana wajah dan praktik keagamaan kita menghadapi dunia baru pascapandemi?
Unfinished Indonesia (INA)
Kontestasi ihwal peran Islam dalam kehidupan bernegara belum selesai. Sejumlah kelompok menginginkan supremasi Islam. Organisasi Islam arus utama menyatakan konsensus bangsa saat ini selaras dengan Islam.
Beta Mau Jumpa (INA)
Dua puluh satu tahun pasca-konflik Ambon yang menelan ribuan jiwa, perempuan dan anak muda menggalang perdamaian dan merajut hubungan kembali antara Kristen dan Muslim yang mengalami segregasi.
Atas Nama Percaya (INA)
Komunitas Perjalanan di Jawa Barat dan komunitas Marapu di Nusa Tenggara Timur, dua dari ratusan komunitas penghayat kepercayaan, mengisahkan pengalaman mereka mengalami diskriminasi.